Aku bingung mau mulai darimana. Aku bingung mau ceritain ini gimana. Yang aku tau dan yang aku ingat, kita sangat sangat dekat, bahkan sampai saat ini, sampai aku merangkai kata-kata di dalam tulisanku ini.
Cerita ini berawal saat aku memasuki tempat ini, tempat dimana kita pertama kali bertemu, tempat dimana kita menentukan mau jadi apa kita nantinya. Secara kebetulan atau entah karena takdir kita memasuki kelas yang sama. Setiap hari kita bertemu dan terkadang kita hang out atau sekedar menghabiskan akhir pekan untuk mengerjakan tugas tugas-kelompok.
Awalnya kita sekedar teman biasa, menghabiskan waktu bersama dan hanya sebatas teman sekelas, tidak lebih. Tapi siapa yang tau bahwa rasa ini tiba-tiba tumbuh dan tidak bisa ku kontrol? Aku tidak mengerti rasa ini apa, aku bahkan tidak mengerti bagaimana aku bisa memilikinya. Aku hanya mengira rasa ini hanya sekedar karna mengagumimu.
Aku berusaha mengabaikan rasa canggung yang tiba tiba mengusik disaat aku bersamamu. Aku bersikap biasa saja padahal desiran hati ini semakin terasa mengganggu. Aku bingung . Kita bahkan tidak pernah membahas hal hal yang bersifat pribadi dan kita belum pernah pergi hanya berdua. Bagaimana bisa aku bahkan tidak mempu menahan rasa ini muncul.
Hey kamu, taukah kamu bagaimana aku bisa menyembunyikan ini bahkan sampai hari ini? Sudah dua tahun sejak kita bertemu dan semuanya tidak berubah, kita masih berteman dan masih sama seperti dua tahun lalu. Mungkin menunggu selama dua tahun memang belum ada apa-apanya untukmu. Dan mungkin di luar sana masih banyak yang menunggu bahkan lebih dari ini. Aku akui aku tidak pernah setegar ini sebelumnya. Aku belum menyerah bahkan sampai sejauh ini pun sulit untuk aku percaya. Apa sebesar ini rasaku untukmu?
Aku mungkin hanya gadis bodoh, menunggu orang yang bahkan tidak pernah melirik kearahku. Aku terlalu keras kepala, aku egois karna aku ingin memilikimu. Aku ingin mengakui semuanya, tapi aku takut. Aku hanya tak ingin hubungan kita yang baik-baik saja selama ini berubah. Tapi itu hanyalah salah satu alasanku. Alasan utamaku adalah karena aku seorang wanita. Aku tidak dilahirkan untuk mengejar dan memulai lebih dulu. Masa bodoh tentang emansipasi dan hidup dijaman apa aku ini. Aku hanya tidak terbiasa untuk itu. Aku ingin menghormati kodratku dan menjaga harga diriku. Gengsi? Tidak sama sekali. Aku cukup menjatuhkan diriku sendiri dengan mengagumi dan ingin memilikimu, aku tidak ingin menjatuhkan diriku lagi lebih dari ini.
Sejauh ini aku bahagia kita begini, aku memang ingin memilikimu tapi tak pernah berharap itu akan jadi kenyataan. aku bisa melihatmu setiap hari, mendengar suaramu bicara padaku dan melihat senyummu setiap aku muncul di depan pintu masuk kelas kita, itu sudah lebih dari apa yang aku impikan. Aku memang pengecut, tapi aku juga sadar akan diriku sendiri, aku terlalu berani karna sudah memiliki rasa ini, bagaimana bisa aku memaksamu untuk memiliki rasa itu juga, aku tidak sejahat itu. Cukup dengan seperti ini dan selalu begini. Terimakasih karna sudah pernah ada di hidupku, terimakasih karna sudah membuatku memiliki rasa ini.
Theodora Dayanti I.R.M
28 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar