Ini dia! Kegelapan malam yang diterangi senyum rembulan lengkap dengan
maraknya bintang gemerlap. Malam akan terasa lebih sepi tanpa mereka,
itu bagiku. Tidak satupun malam yang cerah berlalu begitu saja tanpa aku
menikmatinya. Damai, sejuk, tenang. Saatnya melupakan semua aktivitas
melelahkan dan rutinitas yang membosankan yang harus kujalani selama
seharian penuh. Aku tidak bercanda, aku benar-benar merasakan
dahsyatnya hipnotis langit malam terhadap diriku. Langit itu telah
membawaku masuk kedunianya sehingga aku tidak terbebani dengan semua
masalah hidupku sejenak. Aku telah jatuh cinta kepada pesona langit
malam. Berbeda denganmu. Kamu tidak terlalu menyukai malam. Dinginnya
malam membuatmu merasa tidak betah. Kamu lebih suka memandang kilauan
sunset dibanding bulan dan bintang. Kenapa sunset? Entahlah, mungkin
menurutmu sunset lebih indah. Sama seperti kamu yang tidak pernah
memandangku karna aku memang tidak lebih indah dibandingkan mereka,
teman-teman wanitamu.
Aku bingung ingin menceritakan ini mulai darimana. Yang aku ingat, aku mengagumimu semenjak dulu sekali. Bahkan aku lupa persisnya kapan. Setiap hari di setiap malan tepatnya, aku selalu bercerita pada langit tentang semua yang ada padamu. Bagaimana kita bertemu, bagaimana aku bisa menyukaimu, bagaimana hari-hariku ada atau tanpa kamu. Semuanya tentang kamu. Aku bercerita kepada mereka karna aku terlalu takut untuk bercerita kepada teman-temanku dan orang lain.
Kamu tau, kamu bagaikan malam yang aku kagumi. Bintang dan bulan yang senantiasa menemaniku dengan setia di setiap malamku tetapi mereka semua terlalu jauh, terlalu sulit untuk kugapai. Aku hanya bisa memandang mereka dari kejauhan, layaknya aku yang hanya bisa melihat punggungmu dari kejauhan tanpa kamu ketahui. Aku pengecut? Ah terserahlah. Bukan berarti aku mengagumimu aku juga harus memilikimu kan? Aku hanya ingin menikmati indahmu tanpa harus kamu ketahui. Aku sudah cukup dengan itu, tak pernah ingin lebih, tak akan pernah, karena aku tak ingin terlalu memaksakan keadaan yang ada. Aku sadar akan diriku sendiri. Mungkin aku kurang pantas memilikimu. Bahkan mengagumi dirimupun aku sudah sangat tidak pantas. Aku cuma hamparan tanah yang selalu diabaikan, diinjak-injak dan pastinya diperlakukan tak adil. Jauh berbeda denganmu bukan? Kamu adalah langit dan seisinya yang membuat semua orang jatuh cinta akan keindahannya. Kamu terlihat lebih bercahaya dibandingkan bintang yang lain. Semakin hari semakin terlihat lebih terang dan lebih mempesona.semakin sering juga membuat aku bertanya tanya, "Apakah aku berhak memiliki rasa ini?"
Aku bingung ingin menceritakan ini mulai darimana. Yang aku ingat, aku mengagumimu semenjak dulu sekali. Bahkan aku lupa persisnya kapan. Setiap hari di setiap malan tepatnya, aku selalu bercerita pada langit tentang semua yang ada padamu. Bagaimana kita bertemu, bagaimana aku bisa menyukaimu, bagaimana hari-hariku ada atau tanpa kamu. Semuanya tentang kamu. Aku bercerita kepada mereka karna aku terlalu takut untuk bercerita kepada teman-temanku dan orang lain.
Kamu tau, kamu bagaikan malam yang aku kagumi. Bintang dan bulan yang senantiasa menemaniku dengan setia di setiap malamku tetapi mereka semua terlalu jauh, terlalu sulit untuk kugapai. Aku hanya bisa memandang mereka dari kejauhan, layaknya aku yang hanya bisa melihat punggungmu dari kejauhan tanpa kamu ketahui. Aku pengecut? Ah terserahlah. Bukan berarti aku mengagumimu aku juga harus memilikimu kan? Aku hanya ingin menikmati indahmu tanpa harus kamu ketahui. Aku sudah cukup dengan itu, tak pernah ingin lebih, tak akan pernah, karena aku tak ingin terlalu memaksakan keadaan yang ada. Aku sadar akan diriku sendiri. Mungkin aku kurang pantas memilikimu. Bahkan mengagumi dirimupun aku sudah sangat tidak pantas. Aku cuma hamparan tanah yang selalu diabaikan, diinjak-injak dan pastinya diperlakukan tak adil. Jauh berbeda denganmu bukan? Kamu adalah langit dan seisinya yang membuat semua orang jatuh cinta akan keindahannya. Kamu terlihat lebih bercahaya dibandingkan bintang yang lain. Semakin hari semakin terlihat lebih terang dan lebih mempesona.semakin sering juga membuat aku bertanya tanya, "Apakah aku berhak memiliki rasa ini?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar